Jumat, 06 Januari 2017

laporan genetika keanekaragaman manusia



LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
GENETIKA

KEANEKARAGAMAN
MANUSIA
Disusun oleh
                                        Nama                :    Taufik Hidayat
                                        NIM                  :    1201140317
                                        Kelompok        :    III (tiga)
                                        Praktikum ke   :    II (satu)
                                        Hari/tanggal     :    Kamis, 20 Oktober 2016
                                        Dosen                :    Ridha Nirmalasari, M.Pd.
                                        Asissten dosen  :    Emen
                                                                      

­LABORATORIUM BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2016






I.                   Topik Praktikum
Keanekaragaman Manusia

II.                Tujuan Praktikum
a.         Mengamati variasi sifat pada manusia, khususnya sifat-sifat fisik (fenotip).
b.         Membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi.
c.         Membuat model cakram berdasarkan hasil pengamatan.

III.             Dasar Teori
Pengamatan tentang hereditas pada manusia lebih rumit jika dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan, karena banyak factor pembatas yang harus dipertimbangkan, antara lain : jumlah keturunan yang sedikit dalam setiap keluarga, umur reproduksi yang tinggi, dan juga batasan nilai moral dan etika serta rasa enggan untuk dijadikan sebagai obyek penyelidikan atau pengamatan. Kendati demikian, kita dapat menyelidiki keanekaragaman manusia dan sepasang kembar identik. Perbedaan yang ada di antara individu ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Akibatnya, individu yang bergenotip sama dengan kemungkinan akan memiliki fenotip yang berbeda. Faktor lain yang menyulitkan penyelidikan untuk hereditas manusia adalah fakta banyaknya perkawinan antar ras dari nenek, sehingga sulit menyelidiki sifat-sifat asli pada manusia. Berbagai sifat pada manusia diwariskan secara poligeni, sehingga variasinya cukup luas, seperti warna kulit, tinggi badan, kecerdasan (IQ), sidik jari, reflaksi mata dan lainnya. Namun demikian, ada sifat yang mudah terlihat, dan ada sifat yang memiliki penyebaran yang khas di dalam populasi tertentu.
Pada manusia, setiap sel somatic memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya, kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika  kedua kromosom dari satiap pasangan membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara. ( Stansfield, 1983 )
Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe adalah konsekuensi dari asal-usul seksual kita. Kita mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan kromosom dari masing-masing orangtua. Dengan demikian ke-46 kromosom  dalam sel somatik sebenarnya adalah dua set yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, satu set maternal dan satu set paternal.
Keanekaragaman merupakan dasar ciri–ciri makhluk hidup. Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja tetapi juga manusia. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat yang tampak. (Cummings, 2011 : 6-7)
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip. (Stansfield, 1983 : 19)
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot.  Keturunan  homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. (Starr and McMillan, 2010 : 374)
Keanekaragaman pada manusia tidak lepas dari peran gen meskipun yang dapat diamati secara langsung hanya fenotipnya. Keanekaragaman pada manusia antara lain dapat dilihat dari:
a.         Ujung daun telinga
Ujung daun telinga dibedakan menjadi dua yaitu ujung daun telinga bebas dan ujung telinga melekat. Ujung telinga bebas merupakan pembawa sifat dominan dan sebaliknya ujung telinga melekat merupakan pembawa sifat resesif.
b.         Ibu jari
Ibu jari pada manusia ada yang dapat membengkok dan ada yang tidak. Hal ini disebabkan adanya gen dominan dan resesif. Jari yang dapat membengkok adalah pembawa sifat dominan dan yang tidak dapat membengkok adalah sifat resesif.
c.         Rambut
Rambut juga dapat dipakai sebagai indikator keanekaraman pada manusia. Rambut manusia dibedakan menjadi dua yaitu rambut tidak lurus dan rambut lurus. Ciri pada rambut tersebut membedakan gen pada manusia. Jika seseorang mempunyai rambut tidak lurus berarti dia membawa sifat dominan dan sebaliknya.

d.        Hidung
Manusia secara umum memiliki hidung mancung atau pesek. Perbedaan ini menandakan adanya perbedaan ciri pada manusia. Hidung mancung merupakan pembawa sifat dominan dan hidung pesek adalah pembawa sifat resesif.
e.         Warna kulit
Manusia mempunyai warna kulit hitam, coklat, dan putih. Semakin hitam warna kulitnya maka seseorang akan membawa sifat dominan. Manusia juga ada yang mempunyai warna kulit transparan atau biasa disebut albino. Albino merupakan kelainan genetik karena seseorang tidak mempunyai pigmen dalam tubuhnya. Kelainan ini dapat diturunkan lewat perkawinan karena membawa sifat resesif
f.          Lidah
Lidah dibedakan menjadi dua yaitu lidah yang dapat melipat dan tidak dapat melipat. Lidah yang dapat melipat merupakan pembawa sifat dominan dan lidah yang tidak dapat melipat merupakan pembawa sifat resesif.
g.         Lesung pipi
Lesung pipi merupakan cekungan pada pipi manusia. Cekungan ini dapat terlihat saat wajah seseorang yang mempunyai lesung pipi ini diam atau sedang berekspresi. Orang yang mempunyai lesung pipi merupakan pembawa sifat dominan dan sebaliknya.
h.         Golongan darah
Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian golongan darah ini didasarkan pada ada atau tidaknya sistem ABO yaitu ada-tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam darah.

IV.             Alat dan Bahan
A.           Alat
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Lup
1 buah
2.
Penggaris
1 buah
3.
Alat tulis
1 buah
4.
Lembar pengamatan
3 lembar

B.            Bahan
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Beberapa orang manusia (laki-laki) :
·           Muhammad Iskandar
·           Aresa Okta Ibrahim
·           Taufik Hidayat

1 orang
1 orang
1 orang
2
Beberapa orang manusia (perempuan) :
·           Fahselvia
·           Indah Nor Inayah
·           Qothrinnida Anta Bella

1 orang
1 orang
1 orang

V.                Prosedur Kerja
a.              Melakukan kegiatan secara berkelompok, mengusahakan terdiri dari laki-laki dan perempuan.
b.             Melakukan pencanderaan atas sifat yang tampak, minimal 8 (delapan) sifat.
c.              Menulis hasil pencanderaan pada table 2, menentukan pula kemungkinan genotip dari sifat tersebut dengan mengingat sifat dominan dan resesifnya.
VI.             Data Hasil Pengamatan
No
Pertanyaan
Jenis Kelamin


Laki-Laki
Perempuan
1.
Apakah saudara dapat menggulung lidah ?
Dapat
R-
Tidak
rr
Dapat
S-
Tidak
Rr
2.
Apakah saudara berlesung pipi ?
Ya
P-
Tidak
pp
Ya
Q
Tidak
pp
3.
Apaka ibu jari anda dapat dibengkokkan ?
Dapat
B-
Tidak
bb
Dapat
C-
Tidak
bb
4.
Bagaimana bentuk rambut saudara ?
Keriting
KK Kk
Lurus
kk
Keriting
KK Kk
Lurus
kk
5.
Bagaimana telapak kaki saudara ?
Leper
L-
Melengkung
ll
Leper
L-
Melengkung
ll
6.
Bagaimana cuping telinga saudara ?
Bebas
BB Bb
Melekat
bb
Bebas
BB Bb
Melekat
bb
7.
Bagaimanakah tinggi badan saudara ?
Tinggi
TT TI
Pendek
tt
Tinggi
TT TI
Pendek
tt
8.
Apakah golongan darah saudara ?
A   B
AB   O
A   B
AB   O

No
Pertanyaan
Jenis Kelamin


Laki-Laki
Perempuan
1.
Apakah saudara dapat menggulung lidah ?
Dapat
R-
Tidak
rr
Dapat
S-
Tidak
Rr
2.
Apakah saudara berlesung pipi ?
Ya
P-
Tidak
pp
Ya
Q
Tidak
pp
3.
Apaka ibu jari anda dapat dibengkokkan ?
Dapat
B-
Tidak
bb
Dapat
C-
Tidak
bb
4.
Bagaimana bentuk rambut saudara ?
Keriting
KK Kk
Lurus
kk
Keriting
KK Kk
Lurus
kk
5.
Bagaimana telapak kaki saudara ?
Leper
L-
Melengkung
ll
Leper
L-
Melengkung
ll
6.
Bagaimana cuping telinga saudara ?
Bebas
BB Bb
Melekat
bb
Bebas
BB Bb
Melekat
bb
7.
Bagaimanakah tinggi badan saudara ?
Tinggi
TT TI
Pendek
tt
Tinggi
TT TI
Pendek
tt
8.
Apakah golongan darah saudara ?
A   B
AB   O
A   B
AB   O

No
Pertanyaan
Jenis Kelamin


Laki-Laki
Perempuan
1.
Apakah saudara dapat menggulung lidah ?
Dapat
R-
Tidak
rr
Dapat
S-
Tidak
Rr
2.
Apakah saudara berlesung pipi ?
Ya
P-
Tidak
pp
Ya
Q
Tidak
pp
3.
Apaka ibu jari anda dapat dibengkokkan ?
Dapat
B-
Tidak
bb
Dapat
C-
Tidak
bb
4.
Bagaimana bentuk rambut saudara ?
Keriting
KK Kk
Lurus
kk
Keriting
KK Kk
Lurus
kk
5.
Bagaimana telapak kaki saudara ?
Leper
L-
Melengkung
ll
Leper
L-
Melengkung
ll
6.
Bagaimana cuping telinga saudara ?
Bebas
BB Bb
Melekat
bb
Bebas
BB Bb
Melekat
bb
7.
Bagaimanakah tinggi badan saudara ?
Tinggi
TT TI
Pendek
tt
Tinggi
TT TI
Pendek
tt
8.
Apakah golongan darah saudara ?
A   B
AB   O
A   B
AB   O

No
Ciri yang diamati
Anggota Kelompok


1
2
3
4
5
6
1.
Jenis Kelamin
L
P
L
P
L
P
2.
Kemampuan menggulung lidah
R-
Rr
R-
S-
rr
Rr
3.
Lesung pipi
pp
pp
pp
pp
pp
pp
4.
Ibu jari
bb
bb
bb
bb
bb
bb
5.
Rambut
kk
kk
kk
kk
KK
kk
6.
Tapak kaki
ll
ll
ll
ll
ll
ll
7.
Cuping telinga
bb
BB
BB
BB
BB
BB
8.
Tinggi badan
TT
TT
TT
TT
TT
TT
9.
Golongan darah
B
AB
B
B
AB
A

Keterangan :
1.      Aresa Okta Ibrahim
2.      Indah Nor Inayah
3.      Muhammad Iskandar
4.      Fahselvia
5.      Taufik Hidayat
6.      Qothrinnida Anta Bella


VII.          Pembahasan
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.
Dalam praktikum ini, variasi fenotip yang diamati dari 6 orang praktikan  meliputi jenis kelamin, keadaan telapak kaki, kemampuan ibu jari, rambut, tinggi badan, keadaan cuping telinga, , lesung pipi, dan golongan darah.
Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat dominan, sedangkan ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat resesif.. Orang yang memiliki rambut keriting termasuk orang yang memiliki sifat gen resesif, sedangkan orang yang berambut lurus memiliki sifat gen dominan.. Golongan darah dibedakan menjadi empat, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan O biasanya disebut donor universal karena dapat mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah sama atau bergolongan darah lain. Orang yang bergolongan darah O biasanya lebih banyak dijumpai dari pada orang yang bergolongan darah lainnya. Sedangkan Golongan darah AB disebut resipien universal (golongan darah yang dapat menerima donor dari gologan darah lainnya), golongan darah AB biasanya lebih jarang dijumpai dari pada golongan darah lainnya. Keanekaragaman pada manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk manusia kembar. Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.
Berdasarkan tabel pengamatan dapat diperoleh data bahwa Aresa Okta Ibrahim mempunyai genotif R-, pp, bb, kk, ll, bb, TT, B. Fenotipnya yaitu dapat menggulung lidah, tidak berlesung pipi, tidak dapat membengkokkan ibu jari, memiliki rambut lurus, cuping telinga melekat, memiliki postur badan tinggi, dan memiliki golongan darah B. Indah Nor Inayah mempunyai genotif Rr-, pp, bb, kk, ll, BB, TT, AB. Fenotipnya yaitu tidak dapat menggulung lidah, tidak berlesung pipi, tidak dapat membengkokkan ibu jari, memiliki rambut lurus, cuping telinga bebas, memiliki postur badan tinggi, dan memiliki golongan darah AB. Muhammad Iskandar mempunyai genotip R-, pp, bb, kk, ll, BB, TT, B. Fenotipnya yaitu dapat menggulung lidah, tidak berlesung pipi, tidak dapat membengkokkan ibu jari, memiliki rambut lurus, cuping telinga bebas, memiliki postur badan tinggi, dan memiliki golongan darah B. Fahselvia mempunyai genotip S, pp, bb, kk, ll, BB, TT, B. Fenotipnya yaitu dapat menggulung lidah, tidak berlesung pipi, tidak dapat membengkokkan ibu jari, memiliki rambut lurus, cuping telinga bebas, memiliki postur badan tinggi, dan memiliki golongan darah B. Taufik Hidayat mempunyai genotip rr, pp, bb, KK, ll, BB, TT, AB. Fenotipnya yaitu tidak dapat menggulung lidah, tidak berlesung pipi, tidak dapat membengkokkan ibu jari, memiliki rambut keriting, cuping telinga bebas, memiliki postur badan tinggi, dan memiliki golongan darah AB. Qothrinnida Anta Bella mempunyai genotip Rr, pp, bb, kk, ll, BB, TT, A. Fenotipnya yaitu tidak dapat menggulung lidah, tidak berlesung pipi, tidak dapat membengkokkan ibu jari, memiliki rambut lurus, cuping telinga bebas, memiliki postur badan tinggi, dan memiliki golongan darah A.
Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik bisa membantu kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya . Masing-masing dari kita, individu unik, dikenal sebagai manusia yang senantiasa  berbeda dari manusia lain. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan yang praktikan yang lainnya, dalam hal sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga perbedaan.
Dalam penyusunan cakram genetika, praktikan terbagi menjadi satu kelompok, yakni kelompok laki-laki dan perempuan (terdiri dari 6 orang) 3 laki laki- dan 3 perempuan. Pada kelompok laki-laki pada lingkaran pertama hanya Taufik yang tidak dapat menggulung lidah, pada lingkaran kedua semuanya tidak memiliki lesung pipi, pada lingkaran ketiga semuanya tidak dapat membengkokkan ibu jari, pada lingkaran keempat hanya taufik yang memiliki rambut keriting sedangkan yang lain lurus, pada lingkaran kelima semuanya memiliki telapak kaki melengkung, pada lingkaran keenam hanya aresa yang memiliki cuping telinga melekat sedangkan yang lain bebas, pada lingkaran ketujuh semuanya memiliki postur tubuh yang tinggi, dan pada lingkaran kedelapan hanya taufik yang memiliki golongan dara AB sedang kan okta dan iskandar memiliki golongan darah B. Pada kelompok perempuan lingkaran pertama hanya Fahselvia yang dapat menggulung lidah, pada lingkaran kedua semuanya tidak memiliki lesung pipi, pada lingkaran ketiga semuanya tidak dapat membengkokkan ibu jari, pada lingkaran keempat semuanya memiliki rambut lurus, pada lingkaran kelima semuanya memiliki telapak kaki melengkung, pada lingkaran keenam semuanya memiliki cuping telinga bebas, pada lingkaran ketujuh semuanya memiliki postur tubuh yang tinggi, dan pada lingkaran kedelapan semuanya memiliki golongan darah yang berbeda Indah memiliki golongan darah AB, fahselvia memiliki golongan darah B, dan qothrinnida memiliki golongan darah A.
Pada cakram genetika, selain menunjukkan adanya keragaman gen dari setiap individu, melalui cakram ini juga dapat dilihat hubungan kekerabatan dari semua praktikan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya warna pada satu kotak cakram. Warna-warna yang selalu berada pada satu kotak cakram dalam setiap lingkaran menunjukkan bahwa praktikan-praktikan tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat/ karakter yang bersangkutan.


VIII.       Kesimpulan dan Saran
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum tentang keanekaragaman manusia, yaitu:
1.         Setiap individu memiliki perbedaan dan perbedaan tersebut dapat diamati  melalui fenotip. Walaupun ada beberapa orang yang memiliki indeks keragaman yang sama, namun masih dapat dibedakan melalui pengamatan fenotip
2.         Setiap praktikan memiliki karaktersitik sifat yang berbeda. Meskipun terdapat persamaan, pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama pun kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya variasi sifat yang memperkaya keanekaragaman manusi. Hal tersebut akan terlihat jelas pada cakram genetika.
3.         Variasi sifat fisik (fenotip) pada manusia dapat teramati.
4.         Variasi fenotip yang teramati yaitu meliputi susunan rambut, ibu jari, lesung pipit, daun telinga, lipatan lidah, telapak kaki , cuping telinga dan golongan darah

B.     Saran
Adapun saran untuk praktikum ini agar praktikan mengamati dengan baik berbagai variasi sifat pada manusia, serta dapat membandingkan persamaan dan perbedaan sifat dari hasil pengamatan.



DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fried, George. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Henubili, V. 2003. Common Text Book (Edisi Revisi) Genetika. Yogyakarta:  JICA.
Noor Hujjatusnaini, 2013. Buku Ajar Genetika. STAIN Palangka Raya.
Salam, A. 1994. Keanekaragaman Genetik. Yogyakarta: Andi Offset.
Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sutiowati, T. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press.
Sudjadi, B. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Suryo. 1996. Genetika.  Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Tim Dosen. 2016. Penuntun Praktikum Genetika. IAIN Palangka Raya.
Yatim, W. 1980. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito.